Pettijohn (1975), O’Dunn & Sill (1986) membagi batuan sedimen
berdasar teksturnya menjadi dua kelompok besar, yaitu batuan sedimen klastika
dan batuan sedimen non-klastika.
1. Batuan
sedimen klastika
(detritus, mekanik, eksogenik) adalah batuan sedimen yang terbentuk sebagai
hasil pengerjaan kembali (reworking) terhadap batuan yang sudah ada. Proses pengerjaan kembali itu meliputi
pelapukan, erosi, transportasi dan kemudian redeposisi (pengendapan kembali).
Sebagai media proses tersebut adalah air, angin, es atau efek gravitasi
(beratnya sendiri). Media yang terakhir
itu sebagai akibat longsoran batuan yang telah ada. Kelompok batuan ini bersifat fragmental, atau
terdiri dari butiran/pecahan batuan (klastika) sehingga bertekstur klastika.
2. Batuan
sedimen
non-klastika adalah batuan
sedimen yang terbentuk sebagai hasil penguapan suatu larutan, atau pengendapan
material di tempat itu juga (insitu). Proses pembentukan batuan sedimen kelompok ini
dapat secara kimiawi, biologi /organik, dan kombinasi di antara keduanya (biokimia).
Secara kimia, endapan terbentuk sebagai
hasil reaksi kimia, misalnya CaO + CO2 ® CaCO3. Secara organik adalah pembentukan sedimen oleh
aktivitas binatang atau tumbuh-tumbuhan, sebagai contoh pembentukan rumah
binatang laut (karang), terkumpulnya cangkang binatang (fosil), atau
terkuburnya kayu-kayuan sebagai akibat penurunan daratan menjadi laut.
Sanders (1981) dan Tucker (1991), membagi batuan sedimen
menjadi :
1.
Batuan sedimen detritus (klastika)
2. Batuan sedimen kimia
3. Batuan sedimen organik, dan
4.
4. Batuan sedimen klastika gunungapi è Batuan sedimen jenis ke empat itu
adalah batuan sedimen bertekstur
klastika dengan bahan penyusun utamanya berasal dari hasil kegiatan gunungapi.
Graha (1987) membagi batuan sedimen menjadi 4 kelompok juga,
yaitu :
1. Batuan sedimen detritus
(klastika/mekanis)
2. Batuan sedimen batubara
(organik/tumbuh-tumbuhan) è Batuan sedimen jenis kedua pada
umumnya bertekstur non-klastika. Tetapi batuan sedimen jenis ketiga dan keempat
dapat merupakan batuan sedimen klastika ataupun batuan sedimen non-klastika.
3. Batuan sedimen silika, dan
4. Batuan sedimen karbonat
Berdasar komposisi penyusun utamanya, batuan sedimen
klastika (bertekstur klastika) dapat dibagi menjadi 3 macam, yaitu :
1. Batuan sedimen silisiklastika,
adalah batuan sedimen klastika dengan mineral penyusun utamanya adalah kuarsa
dan felspar.
2. Batuan sedimen klastika gunungapi
adalah batuan sedimen dengan material penyusun utamanya berasal dari hasil
kegiatan gunungapi (kaca, kristal dan atau litik), dan
3. Batuan sedimen klastika karbonat,
atau batugamping klastika adalah batuan sedimen klastika dengan mineral
penyusun utamanya adalah material karbonat (kalsit).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar