Struktur sedimen umumnya
dibedakan menjadi 3 golongan yaitu :
1. Struktur anorganik
terutama pelapisan, contoh : graded beds, cross beds, mudcraks.
2. Struktur biogenik terdiri
dari struktur jejak dan boring.
3. Struktur deformasi terdiri
dari convolute bedding, ball and pillow dan diapiric.
Berbagai
sifat fisik sedimen ditelaah sesuai dengan tujuan dan kegunaannya. Diantaranya
adalah tekstur sedimen yang meliputi ukuran butir (grain size), bentuk
butir ( partikel shape), dan hubungan antar butir (fabrik), struktur sedimen,
komposisi mineral, serta kandungan biota.
Dari berbagai sifat fisik tersebut ukuran butir menjadi sangat penting
karena umumnya menjadi dasar dalam penamaan sedimen yang bersangkutan serta membantu
analisa proses pengendapan karena ukuran butir berhubungan erat dengan dinamika
transfortasi dan deposisi. Berkaitan
denga sedimentasi mekanik ukuran butir akan mencerminkan resistensi butiran
sedimen terhadap proses pelapukan erosi/abrasi serta mencerminkan kemampuan
dalam menentukan transfortasi dan deposisi.
Dengan melihat cara transport sedimen dapat dilihat melalui :
1) Transport Sedimen pada Pantai
Pettijohn (1975), Selley (1988) dan Richard (1992) menyatakan bahwa cara transportasi sedimen dalam aliran air dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :
Pettijohn (1975), Selley (1988) dan Richard (1992) menyatakan bahwa cara transportasi sedimen dalam aliran air dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :
ð Sedimen merayap (bed load)
yaitu material yang terangkut secara menggeser atau menggelinding di dasar
aliran.
ð Sedimen loncat (saltation
load) yaitu material yang meloncat-loncat bertumpu pada dasar aliran.
ð Sedimen layang (suspended
load) yaitu material yang terbawa arus dengan cara melayang-layang dalam air.
2) Transport Sedimen Sepanjang Pantai
Transport sedimen sepanjang pantai merupakan gerakan sedimen di daerah
pantai yang disebabkan oleh gelombang dan arus yang dibangkitkannya . Transport sedimen ini terjadi di daerah
antara gelombang pecah dan garis pantai akibat sedimen yang dibawanya (Carter,
1993). Menurut Triatmojo (1999) transfor sedimen sepanjang pantai terdiri dari
dua komponen utama yaitu transfor sedimen dalam bentuk mata gergaji di garis
pantai dan transfor sedimen sepanjang pantai di surf zone. Transport sedimen pantai banyak menimbulkan
fenomena perubahan dasar perairan seperti pendangkalan muara sungai erosi
pantai perubahan garis pantai dan sebagainya.
Fenomena ini biasanya merupakan permasalahan terutama pada daerah
pelabuhan sehingga prediksinya sangat diperlukan dalam perencanaan ataupun
penentuan metode penanggulangan. Menurut Triatmojo (1999) beberapa cara yang
biasanya digunakan antara lain adalah :
¯ Melakukan pengukuran debit
sedimen pada setiap titik yang ditinjau, sehingga secra berantai akan dapat
diketahui transfor sedimen yang terjadi.
¯ Menggunakan peta/ foto
udara atau pengukuran yang menunjukan perubahan elevasi dasar perairan dalam
suatu periode tertentu. Cara ini akan memberikan hasil yang baik jika di daerah
pengukuran terdapat bangunan yang mampu menangkap sedimen seperti training jetty,
groin, dan sebagainya.
¯ Rumus empiris yang
didasarkan pada kondisi gelombang dan sedimen pada daerah yang di tinjau.
3) Sedimentasi Pada Muara Sungai
Muara sungai dapat dibedakan dalam tiga kelompok yang tergantung pada faktor domonan yang mempengaruhi. Yaitu didominasi faktor gelombang, debit sungai atau pasang surut. Pada kenyataannya ketiga sungai tersebut akan bekerja secara simultan, walaupun salah satunya akan terlihat lebih dominan pada daerah muara dimana gelombang lebih dominan biasanya akan mengakibatkan tertutupnya muara sungai akibat transfor sedimen sepanjang pantai yang dibawanya masuk ke alur sungai.
Muara sungai dapat dibedakan dalam tiga kelompok yang tergantung pada faktor domonan yang mempengaruhi. Yaitu didominasi faktor gelombang, debit sungai atau pasang surut. Pada kenyataannya ketiga sungai tersebut akan bekerja secara simultan, walaupun salah satunya akan terlihat lebih dominan pada daerah muara dimana gelombang lebih dominan biasanya akan mengakibatkan tertutupnya muara sungai akibat transfor sedimen sepanjang pantai yang dibawanya masuk ke alur sungai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar